Penulis: Aulia Akbar Desember 10, 2014

Sebagian isi dari buku panduan SKAL.
Postingan ini isinya adalah cerita gw saat mengikuti SKAL (Studi Kenal Alam Lingkungan/Study Tour/plesiran anak sekolahan) tahun 2014, saat gw masih kelas XI, di masa-masa enaknya jadi anak SMA. Kegiatan itu dimulai pada 26-30 Maret 2014, beberapa bulan sebelum Ulangan Akhir Semester dimulai, itung-itung sebagai acara refreshing sebelum ujian.


Rabu, 26 Maret 2014
Jam 4 pagi, para siswa diharapkan sudah tiba di sekolah (yang nyatanya sebagian besar siswa datang nelat, termasuk yang nulis). Setelah penjelasan singkat tentang perjalanan SKAL oleh guru pembimbing, siswa diarahkan untuk masuk ke bis yang sudah ditentukan. Sekitar jam 7 pagi dengan mengenakan seragam khas sekolah, kami memulai perjalanan mengunjungi Universitas Negeri Malang.
Narsis di UM sebelum menuju aula.
Di sini kami juga istirahat, salat (bagi Muslim), dan makan siang (alias "ishoma"). Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju pelabuhan Ketapang di Banyuwangi melewati jalur Pantura.
Melewati PLTU Paiton.
Setelah sempat ishoma di daerah Situbondo, kami tiba di pelabuhan dan menyeberang saat malam hari. Setelah sekitar 4 jam perjalanan darat dari Malang ke Banyuwangi dan 1 jam perjalanan laut dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk, gw males ngambil gambar (dah tengah malem, apa yang mau difoto..).

Kamis, 27 Maret 2014
Setelah dibangunin temen, gw tiba di destinasi pertama kami di Bali, Tanah Lot. Habis ngelap iler dengan kain seadanya di sekitar, gw serta kawan-kawan pun mandi (di kamar mandi masing-masing) dilanjut salat Subuh. Saat matahari mulai menampakkan dirinya, kami pun cuss ke pantai.





Kami sarapan pagi di restoran sekitar. Perjalanan dilanjutkan ke Joger untuk belanja souvenir Bali. Setelah itu kami menuju Bedugul dan Monumen Bajra Sandhi di Renon, Denpasar, Bali. Areal monumen Bajra Sandhi bener-bener luas sampai-sampai ada beberapa lapangan bola di sekelilingnya.
Salah satu sudut pandang danau Bedugul.
Narsis lagi.

Monumen Bajra Sandhi.



Masih di Denpasar, sore harinya kami lanjut ke Pantai Sanur.
Batu karang...
Ombaknya tenang.
Meninggalkan Sanur, kami menonton tarian Ramayana yang menceritakan pertarungan antara Rama dengan Rahwana.

Langit mulai gelap, kami menuju tempat perbelanjaan souvenir Bali yaitu Karang Kurnia sebelum check-in hotel dan rehat.

Jumat, 28 Maret 2014
Perjalanan hari itu dimulai dengan perjalanan menuju Pantai Pandawa.
Tempat parkirnya luas. Naruh pesawat disini muat kali ya.



Selesai main-mainnya, kami lanjut ke Tanjung Benoa untuk makan siang. Beberapa peserta (termasuk gw) menyewa perahu motor menuju Pulau Penyu.
Perahu yang kami tumpangi. Ada kaca di dasar perahu biar penumpang bisa lihat-lihat ikan di bawah laut.


Kapal pesiar yang akan merapat ke pelabuhan Benoa.
Penyu!

Sudah siang, perjalanan dilanjutkan ke Pusat Peribadatan Puja Mandala untuk salat Dhuhur. Setelah itu kami lanjut ke Pantai Kuta dan insiden terjadi, HP gw lowbatt! No more photos. Padahal di sana kami menikmati pemandangan matahari terbenam (akrab disapa sunset), kenalan sama bule yang lagi jalan, dan menonton aktivitas pesawat terbang yang berlalu-lalang di Bandara Ngurah Rai. Malamnya kami makan malam di Kampung Kuta dan menuju pulau kapuk setelahnya.

Sabtu, 29 Maret 2014
Hari terakhir perjalanan kami di Bali. Setelah sarapan pagi kami check-out hotel dan pergi menonton Tari Barong, menuju Cening Bagus dan ishoma, lalu menuju Pasar Sukowati (Sori ya, ceritanya ringkas banget, hehe.. Pas lagi males foto-foto).

Setelah belanja di Pasar Sukowati, kami melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk untuk menyeberang kembali menuju Tanah Jawa.
Mas-mas yang rela ngapung di samping kapal untuk nangkep duit receh.

Sayonara!

Hari sudah senja, kami makan malam di Banyuwangi dan kembali ke kota kami tercinta, Kota Kediri.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2018 Tulisan Akbar - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan - Edited by Aulia Akbar Setyogomo -